Basmallah

Basmallah
Bismillah

Selasa, 23 Agustus 2011

Adab Sahur dan Berbuka Puasa

Puasa bagi sebagian org adl menjalankan ibadah dgn niat utk menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu sepanjang waktu yg sudah ditentukan syariat, yaitu sebelum menjelang Subuh hingga menjelang Maghrib. Namun pernahkah kita mengetahui bahwa di dalam menjalankan rukun Islam yg keempat ini terdapat adab-adab yg dituntunkan Rosululloh SAW seputar ibadah puasa? Sebagai umat beliau hendaknya kita meniru apa yg pernah dilakukan beliau ketika berpuasa.

Makan Sahur

Melaksanakan sahur merupakan sunnah mu’akad yg di dlmnya trdapat barokah. Dari Anas bin Malik beliau bersabda: “Makan sahurlah karena sesungguhnya pada makan sahur itu ada barokahnya”.

Oleh karena itu seorang mukmin yg menjalankan puasa Romadhon sangat dianjurkan utk makan sahur & yg lbh baik lg dgn kurma. “Sebaik-baik sahur seorang mukmin adl buah kurma.” (HR. Muslim).

Di sisi lain makan sahur jg utk membedakan antara puasanya umat Rosululloh SAW dgn para ahli kitab sebelumnya sprti yg disabdakannya: “Perbedaan antara puasa kami dgn puasa ahli kitab adl makan sahur”.

Dan yg tdk kalah pentingnya adl dgn mengakhirkan sahur: “Berkah ada pd 3 hal: berjamaah, tsarid, dan makan sahur”.

Dianjurkannya utk mengakhirkan makan sahur berdasarkan hadits Anas dari Zaid bin Tsabit, nabi SAW berkata: “Kami makan sahur bersama Rosululloh dan kemudian beliau bangkit menuju sholat. Aku bertanya: “Berapa jarak antara adzan I dan sahur?” Beliau menjawab: “Kadar 50 ayat”.

Arti dari hadits tersebut di atas kini lbh banyak diistilahkan dgn imsak meskipun istilah tersebut tdk pernah diajarkan Nabi SAW, melainkan dengan kecuali bila adzan fajar dikumandangkan, sbgmana Rosululloh SAW brsabda: “Apabila Bilal mengumandangkan adzan maka makan dan minumlah hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan”. (HR.Muslim)

Bahkan bagi org yg ketika adzan dikumandangkan masih memegang gelas dan semisal untuk minum diberikan rukhshah khusus bagi sehingga dia boleh meminumnya. Dari Abu Hurairah Rosululloh SAW bersabda: “Jika salah seorang kalian mendengar panggilan sedangkan bejana ada di tangan maka janganlah dia meletakkan hingga menunaikan keinginan dr bejana”.

Namun bilamana seseorang ragu apakah fajar telah terbit atau belum (biasanya kalau tertutup mendung), mk diperbolehkan makan & minum sampai dia yakin bahwa fajar telah terbit. Firman Alloh: “...dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam...” (QS.Al Baqoroh:187)

Berbuka Puasa

Tidak dianjurkan Rosululloh SAW melakukan sholat magrib sebelum membatalkan puasanya terlebih dahulu. Karena tipa org yg berpuasa sangat dianjurkan untuk mempercepat berbuka ketika masuk waktu magrib, dan tidak boleh menunda meski ia merasa masih kuat utk berpuasa seperti yg selalu dilakukan para sahabat: “Para sahabat Muhammad adl org yg paling cepat berbuka & paling lambat sahurnya”. (HR.Muslim)

Disisi lain, mempercepat buka puasa termasuk mencontoh akhlak Rosululloh SAW sebagaimana dlm sabdanya: “tiga hal dr akhlaq kenabian: mempercepat berbuka, mengakhirkan sahur, dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam sholat”.(HR.Muslim)

(Sumber: Majalah Islam Furqon edisi 81 th.IX/Agustus 2011)

Assalamu'alaykum... Ahlan wa Sahlan.. Silahkan dibaca, jgn lupa dikasi comment ya? ^_^