Basmallah

Basmallah
Bismillah

Kamis, 27 Desember 2012

MENGAPA ADA ANAK???


Mempunyai anak merupakan salah 1 karunia terindah dlm kehidupan rumah tangga. Anak adl anugerah Ilahi. Semua pasangan scr fitrahnya sgt mendambakan anugerah & karunia ini. Sebab itu, kita sbg org tua seharusnya tahu & menyadari nilai karunia Alloh yg besar ini. Pd hakikatnya anak adl amanah Alloh. Kita yg tdk memahami hakikat nilai ini bukan tdk mungkin akan menganggap bahwa menjaga & mendidik anak sekedar hal yg remeh temeh.
“Dia memberikan anak perempuan kpd siapa yg Dia kehendaki &  memberikan anak lelaki kpd siapa yg Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis lelaki & perempuan (kpd siapa yg dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yg Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”. (QS. Asy-Syura: 49-50).
Anak2 yg sholeh akan mjd sumber sedekah jariah bg orang tua. Itu tjd jk anak2 dididik, diasuh, & dijaga diri serta jiwa mereka dgn syariat Islam hingga mjd mukmin yg benar. Hanya anak sholeh yg mampu mjd amalan abadi yg terus mengalir pahalanya utk kedua org tua.
Rosululloh SAW jg prnh brsabda, “Tdk ada suatu pmberian yg lbh baik dr seorg ayah kpd anaknya drpd budi pekerti yg baik”. (Riwayat at-Tirmidzi).
Di samping itu, kasih sayang ayah & ibu jg harus diperhatikan. Itu hak mereka. Perhatian & kasih sayang mereka perlukan utk mjd insan yg tunduk kpd tuntunan Alloh SWT.
Meski dirasa merepotkan namun sejatinya kehadiran anak ditengah keluarga adl rizki dr Alloh. Lalu apa saja yg harus kita berikan kpd anak?
Bbrp poin di bwh ini stidaknya bs dijadikan rujukan:
·    Tanamkan aqidah yakni ttg ketauhidan & syirik
·    Ajak anak utk patuh kpd Alloh dgn jalan pengaplikasiannya dlm keseharian
·    Siap meninggalkan larangan
·    Meninggikan Islam di bumi ini
·    Menjadikan akhirat sbg motivasi hidup
Mendidik anak2 mjd insan soleh adl tanggung jwb kita sbg org tua. Mreka hrs dididik agar mjd anak yg soleh. Dipersiapkan utk memikul & melaksanakan tugas menyebarkan & membela Islam. Merekalah yg mewarisi kerja2 kita yg blm slesai.
Mari tanya diri kita. Seriuskah kita dlm mendidik mereka? Betulkah cr yg kita gunakan utk mendidik, mengasuh, & menjaga anak2 kita? Adakah karunia Alloh ini akan kita sia2kan hingga kelak bukannya mjd tabungan pahala di akhirat, malah sebaliknya? (Mamby)

(Dikutip dari Majalah Islam Furqon edisi 56 TH.VII/Juli 2009/Rajab 1430)

Kamis, 29 November 2012

MEMBUNUH TIKUS


“Lima binatang jahat yang disuruh membunuhnya yaitu gagak, burung elang, kalajengking, tikus, dan anjing gila”. (HR. Bukhori dan Muslim)

Diantara hewan yang diperintahkan untuk membunuh salah satunya adalah tikus, bahkan membunuhnya akan mendapatkan pahala karena termasuk sunnah. Masih segar pada ingatan kita atas kejadian banjir bandang yang pernah menimpa Jakarta pada tahun 2002 lalu, dari kejadian itu menyisakan banyak korban meninggal karena terinfeksi bakteri leptospira. Apa itu bakteri leptospira?
Dokter Hadi Jusuf dari Bagian Infeksi Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin mengatakan, leptospirosis disebabkan oleh kuman leptospira dari berbagai hewan mamalia, tetapi yang paling populer berasal dari tikus. Kuman ini awalnya menginfeksi binatang mamalia, salah satunya tikus. Tikus yang terinfeksi akan mengeluarkan air kencing yang mengandung kuman tersebut. Kuman leptospira dari tikus kemudian bisa terbawa aliran air sungai, selokan, dan lainnya.
Kuman ini biasa masuk melalui kulit yang luka atau selaput lendir tenggorokan dan mata. Ketika berada dalam tubuh manusia, kuman akan mengebor jaringan tubuh dan menghasilkan enzim tertentu, lalu masuk ke daerah otak, jantung, hati, atau organ tubuh lainnya.
Kerusakan organ inilah yang menyulitkan dan memperparah sakit si pasien. Organ yang rusak harus diperbaiki melalui berbagai terapi. Namun, jika cukup parah, kerusakan organ bisa menyebabkan kematian. Itu sebabnya, penyakit ini harus segera ditangani. Jika pendeteksiannya cepat, sesungguhnya leptospirosis mudah disembuhkan dan antibiotiknya tersedia dengan harga murah. Gejala leptospirosis antara lain demam mendadak, kulit kemerahan, dan pegal otot.
Bahkan menurut Tri Umar Dhani, S.K.H paling tidak ada tiga jenis bakteri yang bisa menularkan penyakit fatal kepada manusia, yaitu:
“Pertama adalah penyakit pes, penyakit pes merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pesti, sering dibawa oleh hewan pengerat (tikus-red) dan kutu. Pada abad pertengahan, jutaan orang di seluruh Eropa meninggal karena wabah yang diakibatkan oleh kutu tikus yang banyak terdapat di rumah-rumah dan perkantoran. Di negara-negara Asia Tenggara kutu carrier plague (pes) adalah Xenophylla astia. Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus, gigitan/cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak dengan tubuh binatang yang terinfeksi. Biasanya gejala orang yang terjangkit pes akan mengalami : demam, muntah, diare, kondisi bulu yang buruk, lidah membengkak, luka pada mulut (sariawan), dan terdapat kotoran pada mata”, terangnya.
Lanjut Umar untuk penyakit lainnya ada Toxoplasmosis. Dalam hal ini terdapat tiga tahap dalam patogenesis toxoplasma. Yang pertama adalah parasitemia (ditemukan toxoplasma dalam darah) yang merupakan fase akut, yaitu sekitar satu minggu pasca infeksi. Kedua, terjadi respon imun humoral seperti IgA, IgM, IgG, dan komplemen dan juga terjadi respon imun seluler berupa makrofag dan sitokin. Tahap ketiga adalah pembentukan kista dalam sel yang sewaktu-waktu dapat mengalami reaktivasi (aktif kembali).
Sedangkan leptospirosis adalah bakteri dari tikus yang paling berbahaya bagi manusia, penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis karena ditularkan melalui hewan atau binatang. Di indonesia, hewan penular terutama adalah tikus, melalui kotoran dan air kencingnya.
Pada musim hujan, terutama saat banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia sehingga kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir tersebut. Seseorang yang memiliki luka terbuka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri leptospira, berpotensi terinfeksi dan jatuh sakit.
Dengan pembuktian itu, jika kita ingin terhindar dari ancaman penyakit-penyakit tersebut yang bisa mengancam nyawa manusia tidak bisa tidak harus memerangi atau mebunuh tikus-tikus tersebut. Bahkan dengan membunuh tikus tersebut bukan hanya terhindar dari ancaman penyakit tetapi juga mendapatkan pahala karena perilaku tersebut adalah perilaku sunnah yang disyari’atkan oleh Nabi SAW.

Dikutip dari majalah Islam “Furqon” edisi 94 th.X/September 2012.

Rabu, 04 Januari 2012

NIKAH USIA MUDA

Isu nikah usia muda sering menjadi polemik & kontroversi dlm masyarakat. Bagaimana hukum Islam memandang kasus sprti ini??

Syariat Islam tdk mengatur/memberikan batasan usia trtentu utk melaksanakan suatu prnikahan. Namun secara implisit syariat menghendaki pihak org yg hendak melakukan prnikahan adl benar-benar org yg sdh siap mental, pisik, & psikis hingga memahami arti pernikahan yg merupakan bagian dr ibadah. Maksud nikah muda menurut pendapat mayoritas yaitu org yg blm mencapai baligh bagi pria dan blm mencapai menstruasi (haidh) bagi wanita.

Dalam fiqih Islam ada yg disebut kafa’ah (kesetaraan). Kafa’ah di sini bukan berarti agama Islam mengakui adanya perbedaan (kasta) dalam masyarakat. Kafa’ah bukan pula suatu keharusan & sama sekali bukan mjd syarat dlm akad pernikahan, namun pertimbangan Kafa’ah hanya sekedar sbg anjuran & dorongan agar pernikahan berjalan dgn keserasian & saling pengertian antara kedua belah pihak serta demi langgengnya bahtera rumah tangga. Diantaranya adalah kesetaraan dalam hal ketakwaan.

Ada yg berdalih bahwa nikah muda merupakan tuntunan Nabi SAW yg patut ditiru. Pendapat ini sama sekali tidak benar karena Nabi SAW tdk pernah mendorong & menganjurkan untuk melakukan pernikahan di bawah umur. Akad pernikahan antara Rosul SAW dgn Sayidah Aisyah RA yg kala itu baru berusia sekitar 10 tahun tdk bs dijadikan sandaran & dasar pegangan usia pernikahan dgn alasan sbb:

Pertama:

Pernikahan tsb merupakan perintah Alloh SWT, sebagaimana sabda Rosul SAW, “Saya diperlihatkan wajahmu (Sayidah Aisyah) dlm mimpi sebanyak 2x, Malaikat membawamu dgn kain sutera nan indah & mengatakan bahwa ini adl istrimu”. (HR. Bukhari & Muslim).

Kedua:

Rosul SAW sendiri sebenarnya tdk berniat utk berumah tangga kalaulah bukan krn desakan para sahabat lain yg diwakili oleh Sayidah Khawlah binti Hakim yg masih merupakan kerabat Rosul SAW, di mn mreka melihat betapa Rosul SAW stlh wafatnya Sayidah Khadijah RA istri tercintanya sangat membutuhkan pendamping dlm mengemban dakwah Islam.

Ketiga:

Pernikahan Rosul SAW dgn Sayidah Aisyah RA mempunyai hikmah penting dlm dakwah & pengembangan ajaran Islam & hukum2nya dlm berbagai aspek kehidupan khususnya yg brkaitan dgn masalah kewanitaan.

Keempat:

Masyarakat Islam (Hijjaz) saat itu sdh terbiasa dgn masalah nikah muda & sdh biasa menerima hal tsb, shg tdk timbul adanya asumsi buruk & negatif dlm masyarakat.

Dlm UU pernikahan di sejumlah negara Arab hampir sama dgn UU Indonesia. Suriah, umpamanya menjelaskan batas usia pernikahan utk pria adl jk telah mencapai 18 thn & utk wanitanya jk sdh berusia 16 thn (UU Pernikahan Suriah, pasal 16).

Seyogyanya apa yg telah dibuat oleh UU hendaknya mendapat dukungan dr semua pihak serta dpt mjd cth baik dgn mengedepankan hal2 yg telah mjd standar dlm syariat & bkn mencari hal2 kontroversi yg mnjadikan org2 mjd brtanya2 bahkan yg lbh parah lg meragukan kebenaran syariat. (Mamby).

(Dikutip dari Majalah Islam Furqon edisi 56 TH.VII/Juli 2009/Rajab 1430)
Assalamu'alaykum... Ahlan wa Sahlan.. Silahkan dibaca, jgn lupa dikasi comment ya? ^_^