Basmallah

Basmallah
Bismillah

Sabtu, 11 Desember 2010

RESEP PENCUCI DOSA DAN OBAT PENYAKIT HATI

Suatu ketika Hasan Basri Rohimakumullah pernah berkata: Pada suatu hari aku mengelilingi lorong kota Bashrah dan pasarnya bersama-sama para ahli ibadah. Di tengah perjalanan, aku bertemu dengan seorang tabib. Dia duduk di kursi yang dihadapannya ada banyak orang untuk berobat, yang semuanya membawa botol berisikan air. Setiap orang dari mereka bermaksud meminta obat yang tepat bagi penyakit yang mereka derita.

Selanjutnya majulah seorang pemuda yang ahli ibadah tersebut kepada sang Tabib, lalu ia berkata : “Wahai Tabib, apakah engkau mempunyai ramuan obat yang dapat membersihkan dosa dan mengobati penyakit hati?”. “Punya”, jawab Tabib tersebut dengan mantab. “Ambillah resep berikut ini”, katanya:

1. Ambillah akar pohon kefakiran dan akar pohon ketawadlu’an.

2. Masukkan akar tobat ke dalamnya.

3. Masukkanlah ketiga unsur itu ke lesung ridha.

4. Tumbuklah sampai halus dengan alu qona’ah.

5. Masukkanlah semua itu dalam panci taqwa.

6. Tuangkan air malu ke dalamnya.

7. Didihkan itu semua ke dalam api mahabbah.

8. Selanjutnya tuangkan semua itu ke dalam mangkuk syukur.

9. Dinginkan apa yang ada dalam mangkok syukur tersebut dengan kipas raja’ (senang dengan adanya karunia Allah).

10. Minumlah semua itu dengan sendok pujian.

”Jika engkau dapat melaksanakannya, maka semua itu akan menyelamatkan dirimu dari jenis penyakit & musibah di dunia & akhirat”, saran sang tabib.

Ya... Kefakiran & ketawadlu’an ibarat sebuah pohon. Sebab keduanya merupakan suatu yang tinggi nilainya di sisi Allah. Adapun akar berfungsi sebagai faktor hidupnya sebuah pohon.

Maknanya adalah carilah faktor-faktor yang bisa menjadikan seseorang yang mampu menerima kefakiran secara ridha & bersikap tawadhu’, sebab keduanya amatlah tinggi nilainya di sisi Allah. Ibnu A’tho berkata: ”tawadhu’ akan memudahkan seseorang menerima kebenaran ”. Termasuk seperti kata Ibnu Abbas, ”kategori tawadhu’ adalah seseorang yang mau minum dari sisa air minum saudaranya sendiri”. Al-Qusyairi berkata, ”kefakiran adalah simbolnya Aulia’ (para wali), permatanya ashfiya’ (orang-orang yang berhati bersih), dan merupakan suatu yang Allah pilihkan untuk hamba-hamba pilihan-Nya dari atqiya’ (orang-orang yang bertaqwa), dan anbiya’ (para nabi). Oleh karena itu untuk mengobati segala penyakit hati yang mendera setiap umat manusia di dunia, mari kita mengobatinya dengan resep-resep tersebut sehingga diri & jiwa kita menjadi bersih.

(Tulisan ini disarikan dari kitab Nashihul Ibad karya Imam Nawawi Al-Bantani).

Sumber: Majalah Islam Furqon edisi 54/ TH.VII/ Mei 2009/ Jumadil Ula 1430

Minggu, 05 Desember 2010

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP Propionibacterium acne DAN Staphylococcus aureus MULTIRESISTEN



ABSTRAK

Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh empat kelompok besar hama penyakit, yaitu: bakteri, jamur, virus dan parasit. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah tumbuhan Piper betle. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus pada KHM (Kadar Hambat Minimum) 2,5% dengan metode difusi disk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L.) terhadap Staphylococcus aureus multiresisten dan Propionibacterium acne serta untuk mengetahui senyawa yang bertanggungjawab terhadap aktivitas tersebut.

Daun sirih diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan penyari etanol 96%. Ekstrak yang didapat kemudian diuji aktivitas antibakterinya menggunakan metode dilusi padat. Untuk mengetahui kandungan senyawa dari ekstrak etanol daun sirih dilakukan uji kromatografi lapis tipis (KLT). Bioautografi dilakukan untuk mengetahui kandungan kimia yang terdapat dalam ekstrak etanol daun sirih yang berkhasiat sebagai antibakteri yang ditunjukkan dengan adanya zona jernih pada media yang telah diinokulasi suspensi bakteri dan ditempeli plat KLT hasil elusi ekstrak etanol daun sirih.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus multiresisten dan Propionibacterium acne dengan KBM berturut-turut sebesar 0,5% dan 0,25%. Hasil KLT menunjukkan bahwa golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L.) adalah saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Golongan senyawa dari ekstrak etanol daun sirih yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus multiresisten kemungkinan merupakan senyawa golongan minyak atsiri dan saponin. Sedangkan golongan senyawa dari ekstrak etanol daun sirih yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap P. acne kemungkinan merupakan senyawa golongan flavonoid dan polifenol.

Kata kunci : Piper betle L., antibakteri, Staphylococcus aureus multiresisten, Propionibacterium acne, bioautografi.

Sabtu, 04 Desember 2010

DI BALIK KEKUATAN KILATAN PETIR

Hanya kurang dari 1 detik, kekuatan listriknya yang bermuatan lebih dari 20.000 Amper sanggup menerangi rumah lebih dari 3 nulan. Namun selama ini manusia tidak pernah menyadari hikmah luar biasa yang terkandung di dalamnya.

Ketika langit mendung, kadang sering terdengar suara gemuruh yang disusul suara menggelegar dan langit akan terlihat sebuah kilatan lidah api yang menerangi langit, itulah yang dinamakan “petir”. Lalu dari mana asal petir itu? Di dalam firman-Nya, Alloh menjelaskan:

“Tidaklah kamu melihat bahwa Alloh mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Alloh (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung. Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan”. (Q.S An-Nuur: 43)

Di dalam ayat ini jelas-jelas diterangkan bagaimana proses terjadinya petir. Satu kilatan cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfir saat awan mendung. Petir sendiri terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfir yang masih dalam satu awan, antara awan dan permukaan tanah yang paling tinggi. Biasanya kilatan petir terjadi dua sambaran. Pada sambaran pertama bermuatan aliran negatif (-) dari awan ke permukaan tanah. Ketika menyentuh tanah dalam waktu 20 milidetik, maka terbentuklah titik kedua yang akan disambarnya. Arus kedua inilah yang bermuatan positif (+). Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah yang menghasilkan sebuah arus listrik jutaan volt dan mengalir dari dalam jalur kilat utama menuju awan dalam tempo 70 milidetik, dengan kecepatan 150.000 km/detik atau 100.000 kali lebih cepat dari kecepatan suara. Sedangkan energi listriknya menghasilkan panas mencapai 10.000 derajat Celcius. Cahaya ini lebih besar jika dibanding lampu pijar rumah seluruh kota Semarang. Adapun suara guruh secara berurutan disebabkan karena udara yang memuai akibat suhu panas petir dan gesekan kilatan yang bergelombang dari atmosfir.

Di sinilah bukti kekuasaan Alloh yang dijelaskan lewat Al-Qur’an, dimana kekuatan yang super dahsyat dari partikel bermuatan positif dan negatif yang tidak terlihat oleh mata. Lebih jauh lagi molekul-molekul Nitrogen yang muncul dari petir ini sangat penting untuk tumbuhan. Ini berarti petir diciptakan secara sengaja oleh Alloh SWT. Semua kejadian ini sangat erat hubungannya dengan firman-Nya yang berbunyi:

”Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Alloh, (demikian pula) para Malaikat karena takut kepada-Nya, dan Alloh melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Alloh, dan Dia-lah Tuhan yang Maha Keras siksa-Nya”. (Q.S Ar-Ra’ad 12-13)

Dari sini dapat disimpulkan arti ayat ini, bahwa Alloh SWT menciptakan petir bagi manusia sebagai sumber rasa takut jika manusia terkena sambaran ini, dan sebagai harapan yaitu biasanya akan terjadinya hujan. Dia juga menyebutkan guruh yang muncul saat petir menyambar itu bertasbih kepada-Nya. Di sini manusia yang selama ini belum pernah terpikirkan, harus mensyukuri tentang tanda-tanda kekuasaan-Nya, yaitu perasaan takut dan harapan kepada Alloh semakin bertambah serta manfaat bagi manusia seperti timbulnya molekul-molekul Nitrogen. (Imm)

Dikutip dari majalah

Furqon edisi 35/ TH. V / Oktober 2007

Assalamu'alaykum... Ahlan wa Sahlan.. Silahkan dibaca, jgn lupa dikasi comment ya? ^_^