Hanya kurang dari 1 detik, kekuatan listriknya yang bermuatan lebih dari 20.000 Amper sanggup menerangi rumah lebih dari 3 nulan. Namun selama ini manusia tidak pernah menyadari hikmah luar biasa yang terkandung di dalamnya.
Ketika langit mendung, kadang sering terdengar suara gemuruh yang disusul suara menggelegar dan langit akan terlihat sebuah kilatan lidah api yang menerangi langit, itulah yang dinamakan “petir”. Lalu dari mana asal petir itu? Di dalam firman-Nya, Alloh menjelaskan:
“Tidaklah kamu melihat bahwa Alloh mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Alloh (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung. Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan”. (Q.S An-Nuur: 43)
Di dalam ayat ini jelas-jelas diterangkan bagaimana proses terjadinya petir. Satu kilatan cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfir saat awan mendung. Petir sendiri terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfir yang masih dalam satu awan, antara awan dan permukaan tanah yang paling tinggi. Biasanya kilatan petir terjadi dua sambaran. Pada sambaran pertama bermuatan aliran negatif (-) dari awan ke permukaan tanah. Ketika menyentuh tanah dalam waktu 20 milidetik, maka terbentuklah titik kedua yang akan disambarnya. Arus kedua inilah yang bermuatan positif (+). Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah yang menghasilkan sebuah arus listrik jutaan volt dan mengalir dari dalam jalur kilat utama menuju awan dalam tempo 70 milidetik, dengan kecepatan 150.000 km/detik atau 100.000 kali lebih cepat dari kecepatan suara. Sedangkan energi listriknya menghasilkan panas mencapai 10.000 derajat Celcius. Cahaya ini lebih besar jika dibanding lampu pijar rumah seluruh kota Semarang. Adapun suara guruh secara berurutan disebabkan karena udara yang memuai akibat suhu panas petir dan gesekan kilatan yang bergelombang dari atmosfir.
Di sinilah bukti kekuasaan Alloh yang dijelaskan lewat Al-Qur’an, dimana kekuatan yang super dahsyat dari partikel bermuatan positif dan negatif yang tidak terlihat oleh mata. Lebih jauh lagi molekul-molekul Nitrogen yang muncul dari petir ini sangat penting untuk tumbuhan. Ini berarti petir diciptakan secara sengaja oleh Alloh SWT. Semua kejadian ini sangat erat hubungannya dengan firman-Nya yang berbunyi:
”Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Alloh, (demikian pula) para Malaikat karena takut kepada-Nya, dan Alloh melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Alloh, dan Dia-lah Tuhan yang Maha Keras siksa-Nya”. (Q.S Ar-Ra’ad 12-13)
Dari sini dapat disimpulkan arti ayat ini, bahwa Alloh SWT menciptakan petir bagi manusia sebagai sumber rasa takut jika manusia terkena sambaran ini, dan sebagai harapan yaitu biasanya akan terjadinya hujan. Dia juga menyebutkan guruh yang muncul saat petir menyambar itu bertasbih kepada-Nya. Di sini manusia yang selama ini belum pernah terpikirkan, harus mensyukuri tentang tanda-tanda kekuasaan-Nya, yaitu perasaan takut dan harapan kepada Alloh semakin bertambah serta manfaat bagi manusia seperti timbulnya molekul-molekul Nitrogen. (Imm)
Dikutip dari majalah
Furqon edisi 35/ TH. V / Oktober 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar